Thursday, June 7, 2012

Pengantar Manajemen


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Organisasi adalah Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manejer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Pengorganisasian adalah Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan (planning). Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian memiliki pengertian yang berbeda.
Organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri.
1.2     Rumusan Masalah
a.      Pengertian Organisasi
b.      Asas-Asas Organisasi
c.       Ciri-Ciri Organisasi
d.      Prinsip-Prinsip Oraganisasi
e.      Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian
f.        Rentang Kendali Pengorganisasian
g.      Sasaran Pengorganisasian
h.      Bentuk Organisasi
i.        Ciri utama dari individu yang mempengaruhi efektivitas organisasi
j.        Macam-Macam Organisasai

 

BAB II

ISI
2.1. Pengertian
Pengorganisasian atau organizing berasal dari kata organisme yang berarti menciptakan suatu kerangka atau struktur kerja yang tersusun rapi. Fungsi pengorganisasian (Organizing = Pembagian Kerja) berkaitan erat dengan fungsi perencanaan. Pengertian Organizing (Pengorganisasian) dan Organizing (Organisasi) berbeda.
Organizing (pengorganisasian) adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, & pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan mencapai tujuan. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.
Sedangkan Organization (Organisasi) adalah sitem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
2.2   Asas-Asas Organisasi
1.      Asas tujuan organisasi, bertujuan untuk mendapatkan laba dan juga untuk memberikan pelayanan.
2.      Asas kesatuan tujuan, menurut asas ini di dalam suatu organisasi (perusahaan) harus ada kesatuan tujuan yang akan dicapai jika tidak organisasi akan kacau.
3.      Asas kesatuan perintah, maksudnya bawahan hanya akan menerima atau memberikan pertanggung jawaban hanya dari satu orang atasan, tapi seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
4.      Asas rentang kendali, menurut asas ini seoarang manajer hanya dapat memimpin bawahannya secara efektif 3 sampai 9 orang atau sesuai dengan kemampuan manajernya.
5.      Asas pendelegasian wewenang, pendelegasian wewenang dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain sehingga mengetahui wewenangnya.
6.      Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab, harus seimbang.
7.    
2
 
Asas tanggung jawab, maksudnya pertanggung jawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang dan pelimpahan wewenang.

8.      Asas pembagian kerja, pengelompokan aktivitas-aktivitas pekerjaan yang sama ke dalam satu unit kerja.
9.      Asas penempatan personalia, maksudnya penempatan orang-orang di sesuaikan dengan keterampilan dan keahliannya.
10.  Asas jenjang berangkai, maksudnya saluran perintah dan wewenang dari atas ke bawah tidak boleh terputus.
11.  Asas efisiensi, dalam suatu organisasi untuk menempuh tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
12.  Asas kesinambungan, mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
13.  Asas koordinasi, mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan agar terarah kepada sasaran yang ingin dicapai.
2.3 Ciri-Ciri Organisasi
1.      Terdapat sekelompok orang yang saling mengenal
2.      Mereka melakukan kegiatan yang berbeda-beda tetapi saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan bahasa
3.      Tiap anggota berusaha untuk saling menyumbangkan tenaganya, hasil usahanya, dan sebagainya
4.      Dalam kegiatan kerjasama tersebut, setiap orang mempunyai wewenang dan tanggung jawab, terkoordinasikan dan ada yang mengawasi
5.      Hanya ada 1 tujuan yang hendak dicapai bersama
2.4 Prinsip-Prinsip Organisasi
1.      Adanya tujuan yang  jelas
2.      Adanya pembagian tugas kerja
3.      Adanya kesatuan perintah atau komando
4.      Adanya rentangan pengawas
5.      Adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
6.      Adanya kesatuan arah (koordinasi)
2.5  Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian
1.      Manajer yang mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai
2.      Penentuan kegiatan-kegiatan, manajer harus mengetahuinya
3.      Pengelompokan kegiatan-kegiatan, tugas manajer adalah mengelompokan kegiatannya
4.      Pendelegasian wewenang, manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen
5.      Rentang kendali, manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen
6.      Peranan perorangan, manajer harus menetapkan dengan jelas tugas setiap individu karyawan
7.      Tipe organisasi, manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai
8.      Struktur bagan organisasi, manajer harus menetapkan bagan strktur apa yang akan digunakan
Jika proses pengorganisasian di atas dilakukan dengan baik dan berdasarkan ilmiah maka organisasi yang disusun akan baik, efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2.6  Rentang Kendali Pengorganisasian
Rentang kendali (span of  management = span of control = span of executive= span of authority) sangat di perlukan dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer) .
Rentang kendali juga diperlukan di dalam suatu organisasi dikarenakan adanya “limits factor (ketrebatasan ):
a)      Waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin tidak dapat melakukan pekerjaan yang beraneka ragam.
b)      Pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan.
c)      Kemampuan, artinya seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas maka perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya.
d)     Perhatian, artinya seorang pemimpin tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya.
Faktor-faktor yang membatasi besar kecilnya rentang kendali :
a)      Sifat & terincinya rencana
b)      Latihan-latihan dalam perusahaan
c)      Posisi pemimpin dalam struktur organisasi
d)     Dinamis atau statisnya organisasi
e)      Kemampuan dan kecanggihan komunikasi
f)       Tipe pekerjaan yang dilakukan
g)      Kecakapan dan pengalaman manajer
h)      Tingkat kewibawaan dan energi manajer
i)        Dedikasi dan partisipasi bawahan
2.7 Sasaran pengorganisasian
Sasaran pengorganisasian yaitu berusaha menentukan ciri atau bentuk kerja sama yang sesuai dengan luasnya organisasi, sehingga berguna bagi berlangsungnya proses manajemen, 
2.8  Bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.Bagan ini menggambarkan
Lima aspek utama struktur organisasi
1.    Pembagian kerja
2.    Rantai perintah
3.    Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.    Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5.    Tingkatan manajemen
Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu :
1.   Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas, dan mudah dimengerti.
2.   Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan.
3.   Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4.   Bentuk Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.

Bentuk – Bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1.   Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a.   Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b.   Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c.   Proses pengambilan keputusan cepat.
d.   Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e.   Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahannya :
a.   Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas, maka seluruh organisasi terancam kehancuran.
b.   Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c.   Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2.   Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pemimpin didalam organisasi.
Kebaikannya :
a.   Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil serta apapun tujuan perusahaan.
b.   Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adanya staf ahli.
c.   Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan menjadi suatu spesialisasi.
d.   Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e.   Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f.    Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g.   Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a.   Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b.   Perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c.   Kesatuan komando berkurang.
d.   Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3.   Organisasi Fungsional  
Organisasi yang disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a.    Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b.    Spesialisasi karyawan lebih efektif dijalankan dan dikembangkan.
c.    Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d.    Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a.    Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
b.    Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c.    Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4.   Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.

Kebaikannya :
a.   Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yangdalamdan terperinci.
b.   Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c.   Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a.   Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang     menghambat pelaksanaan tugas.
b.   Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c.   Kreativitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kolektivitas lebih dipentingkan.

2.9  Empat ciri utama dari individu yang mempengaruhi efektivitas organisasi
1.      Persepsi = proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.
2.      Sikap = kesiapsiagaan mental yang diorganisasikan melalui pengalaman yang memiliki pengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya.
  1. Kepribadian = serangkaian siri yang relative mantapkecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh factor keturunan dan oleh factor-faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan.
  2. Belajar = proses terjadinya perubahan yang relative tetap dalam perilaku sebagai akibat dari praktik.
Dalam pengorganisasian diperlukan struktur organisasi, yang digunakan untuk menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan sebagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi mempertahankan kedatangan dan keprgian individu serta untuk mengoordinasi hubungannya dengan lingkungan.
Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relative pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:

1.      pembagian kerja
2.      departementalisasi
3.      rentang kendali
4.      delegasi

2.10     Macam-Macam Organisasi
1.        Democratic Decentralized (DD)
Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani suatu tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada perubahan dalam pekerjaan (task). Keputusan yang dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok, bukan hanya wewenang satu orang saja.
Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam bentuk organisasi ini. 
2.        Controlled Decentralized (CD)
Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama. Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas.
Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan pemimpin utama tim 
3.        Controlled Centralized (CC)
Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di tangan pimpinan utama.
Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal. 
2.11 Perkembangan dan Perubahan Organisasi
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Hal ini turut mendorong manusia membentuk organisasi untuk mewujudkan cita-citanya. Karena itu, organisasi muncul ketika manusia itu berkumpul dua orang atau lebih.
Bahkan, sebelum manusia terlahir ke muka bumi ini, benih-benih organisasi juga telah tersirat sejak awal proses penciptaan manusia di alam rahim. Seperti yang dijelaskan oleh ilmu kedokteran, sel sperma seorang laki-laki dikatakan normal apabila berjumlah minimal 20 juta sel sperma. Padahal, hanya satu sel yang dibutuhkan untuk melakukan pembuahan dengan sel telur milik sang istri. Peristiwa ini mengisyaratkan bahwa manusia memang ditakdirkan untuk berorganisasi dalam mencapai tujuan.
Sepanjang sejarah perkembangan manusia, juga ditemukan bukti-bukti bahwa organisasi itu telah muncul di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan orang-orang Yunani, kerajaan-kerajaan yang telah dibangun pada masa Romawi juga menunjukkan bahwa mereka telah membentuk dan membangun organisasi yang baik.
Dengan demikian, manusia dan organisasi serta aktivitasnya telah berlangsung lama sejak ribuan tahun silam, tapi yang dibutuhkan dan perlu untuk diketahui adalah akar perkembangan organisasi pada abad ke-18 dan ke-19. 
KOMITMEN ORGANISASI
1.      Pengertian Komitment Organisasi
Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.
2.      Bentuk – bentuk Komitmen Organisasi
Ø  Komitmen efektif (effective comitment): Keterikatan emosional karyawan, dan keterlibatan dalam organisasi,
Ø  Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit,
Ø  Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.
3.      Proses Pembentukan Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi kelanggengan suatu organisasi. Tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu, tidak akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Banyak sekali penelitian-penelitian yang mengupas dan memahami permasalahan komitmen ornagisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Dunham, Grube dan Castaneda (1994) mengatakan bahwa adanya komitmen organisasi yang tinggi pada setiap diri individu sangat berhubungan erat denagn rasa memiliki individu terhadap organisasi.
Miner (1988) menjelaskan bahwa ada tiga tahap proses pembentukan komitmen terhadap organisasi. Tahap-tahap tersebut merupakan serangkaian waktu yang digunakan oleh individu untuk mencapai puncak karir. Tahap-tahap ini adalah:
Ø  Komitmen awal. Ini terjadi karena adanya interaksi antara karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan. Interaksi tersebut akan membentuk harapan karyawan tentang pekerjaannya. Harapan tentang pekerjaan inilah yang akan mempengaruhi sikap karyawan terhadap tingkat komitmen terhadap organisasi.
Ø  Komitmen selama bekerja. Proses ini dimulai setelah individu bekerja. Selama bekerja karyawan mempertimbangkan mengenai pekerjaan, pengawasan, gaji, kekompakan kerja, serta keadaan organisasi dan ini akan menimbulkan perasaan tanggung jawab pada diri karyawan tersebut.
Ø  Komitmen selama perjalanan karir. Proses terbentuknya komitmen pada tahap masa pengabdian terjadi selama karyawan meniti karir didalam organisasi. Dalam kurun waktu yang lama tersebut, karyawan telah banyak melakukan berbagai tindakan, seperti investasi, keterlibatan sosial, mobilitas sosial, mobilitas pekerjaan dan pengorbanan-pengorbanan lainnya.
4.      Aspek-Aspek Komitmen Organisasi
Komitmen berorganisasi ditandai oleh suatu keinginan untuk memelihara anggotanya, terlibat dalam bekerja dan menyesuaikan nilai-nilai pribadi dengan tujuan-tujuan serta kebijaksanaan organisasi.
Ø  Perasaan manunggal dengan tujuan organisasi (identifikasi), yang meliputi minat dan tujuan yang sama dengan anggota organisasi lain.
Ø  Perasaan terlibat dalam organisasi, dimana perasaan terlibat pada organisasi merupakan perasaan ikut memiliki dari karyawan terhadap organisasi.
Ø  Perasaan setia atau loyal pada perusahaan, merupakan kesetiaan individu dengan memberikan dukungan serta mempertahankan kebijaksanaan organisasi.
5.      Faktor – faktor yang mempegaruhi komitmen organisasi
Komitmen organisasi sangat terkait dengan faktor individu dan juga faktor organisasi (Schultz dan Ellen, 1994). Individu yang telah berada dalam suatu organisasi lebih dari dua tahun, dan individu yang memiliki keinginan untuk berkembang, memiliki komitmen organisasi yang tinggi disbanding dengan individu yang baru masuk didalam suatu organisasi (Schultz dan Ellen, 1994). Penelitian yang dilakukan oleh O’ Driscoll (dalam Schultz dan Ellen, 1994) pada 119 karyawan didaerah New Guenia, menunjukkan bahwa perkembangan komitmen organisasi akan terlihat setelah enam bulan individu bergabung didalam suatu organisasi, dan selanjutnya penelitian tersebut menemukan hubungan yang positif antara komitmen organisasi dengan kepuasan kerja.atau dapat dikelompokan menjadi 4 bagian.
1.      Karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan)
2.      Karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan
3.      Karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi
4.      Pengalaman dalam kerja

 

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan, perhatian, kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan, perbedaan karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja, kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan..
3.2 Saran
Ada beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi para aktivis yang mulai bergairah untuk melakukan pengorganisiran, yaitu :
1.      Menjaga sopan santun
2.      Selalu kreatif
3.      Gigih dan ulet
4.      Bersikap Luwes
4.      Memiliki rasa humor yang tinggi
5.      Memulai pekerjaan dan aksi dari yang kecil-kecil terdahulu
6.      Mempunyai target yang jelas kepada siapa pengorganisiran akan dilakukan
7.      Membentuk dan menyiapkan tim kecil lokal yangnantinya akan berfungsi sebagai pengorganisirlokal. 
BAB IV

PENUTUP 
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
            Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya 
DAFTAR PUSTAKA


H.R Sugeng. 2005. Rangkuman pengetahuan umum lengkap. Semarang
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Bumi Aksara



No comments:

Post a Comment