A.
ORGANISASI BISNIS
Sistem
informasi manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para
manajer perusahaan, sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh
manajer perusahaan pada tingkat strategis, dan lima sistem (sistem informasi
pemasaran, sistem informasi manufaktur, sistem informasi keuangan, sistem
informasi sumber daya manusia, sistem informasi sumber daya informasi)
menunjukan kebutuhan-kebutuhan informasi yang unik dari berbagai area bisnis.
Sistem
informasi dihubungkan pada organisasi fisik, yaitu suatu cara di mana sumber
daya fisik (manusia, material, mesin dan uang ) di tempatkan pada berbagai area
fisik perusahaan. Inovasi teknologi informasi memungkinkan beberapa aktivitas
perusahaan di lakukan tanpa kendala fisik. Struktur organisasi dinamakan
organisasi maya dan ini diawali dari otomatisasi kantor dan konsep kantor maya.
B.
OTOMATISASI KANTOR (OFFICE
AUTOMATION)
Otomatisasi
kantor meliputi semua sistem elektronik formal dan nonformal dengan terutama
yang berhubungan dengan mengomunikasikan informasi ke dan dari orang di dalam perusahaan.
Salah
satu kelebihan otomatisasi kantor adalah kemampuannya menyediakan media
komunikasi yang menghubungkan antara orang di dalam perusahaan dan luar
perusahaan. Metode ini menunjukan aplikasi berbasis komputer di hubungkan
dengan database yang berisi informasi
berasal dalam dan lingkungan perusahaan.
·
Kantor Maya
Konsep
kantor maya ini dimulai dari telecommuniting
(bekerja di rumah dan tetap berhubungan dengan kantor melalui alat komunikasi
elektronik) dan diperbaharui untuk mencapai standar fasilitas kantor yang di
namakan hoteling.
Kantor
maya mengatasi kendala fisik yang berhubungan dengan tempat kerja, dank arena
itu memiliki beberapa keunggulan, di antaranya :
Ø Pengurangan biaya
fasilitas. Perusahaan tidak harus memiliki
kapasitas kantor yang besar, karena sebagian besar pegawai bekerja di tempat
lain sehingga mengurangi biaya sewa dan perluasan kantor.
Ø Pengurangan biaya
peralatan.Perusahaan tidak perlu menyediakan
peralatan kantor bagi tiap pegawai.
Ø Pengurangan jadwal libur. Bila ada hambatan seperti bencana alam yang membuat pegawai tidak
mungkin pergi ke tempat kerja, kegiatan perusahaan dapat terhenti. Namun dengan
kantor maya, sebagian besar pekerjaan tetap di lanjutkan.
Ø Kontribusi sosial. Kantor maya mrmungkinkan perusahaan mempekerjakan pegawai yang
tadinya tidak memiliki peluang untuk bekerja. Dengan adanya kantor maya
perusahaan dapat menujukan tanggung jawab sosialnya.
Jika perusahaan berkomitmen pada strategi kantor maya,
maka perusahaan tersebut harus menyadari bahwa strategi kantor maya dapat
memiliki dampak-dampak negatif, seperti
:
Ø Moral Rendah. Sejumlah faktor dapat menimbulkan rendahnya moral pegawai. Salah
satunya adalah tidak adanya timbal balik positif yang biasa didapatkan dari
tatap muka dan interaksi antara teman dan atasan.
Ø Kekhawatiran terhadap
resiko keamanan. Keamanan data dan informasi
mungkin lebih sulit dikendalikan dalam lingkungan kantor maya.
·
Telecommuting
Istilah
telecommuting di gunakan karena
kelihatannya istilah ini lebih tepat di gunakan untuk menggambarkan bagaimana
pegawai dapat “pulang-pergi” (commute)
ke tempat kerja secara electronik.
Kelebihan telecommuting bagi pegawai antara lain
adalah :
Ø Fasilitas ini dapat memberikan fleksibilitas dalam mengatur jadwal
pekerjaan mereka, sehingga pekerjaan-pekerjaan pribadi dapat dilakukan juga.
Ø Kebebasan dalam mengatur jadwal
Ø Pemberian perhatian lebih besar pada kebutuhan komunikasi para
telecommuter dari perusahaan.
Walaupun memiliki sejumlah kelebihan,
tetapi telecommuting juga mempunyai
beberapa kelemahan-kelemahan, diantaranya :
Ø Telecommuting dapat membangun ‘rasa tidak memiliki’ terhadap perusahaan.
Ø Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau turunnya karier.
Ø Pegawai dapat memiliki perasaan tidak di butuhkan
Ø Semakin meningkatnya tekanan dalam keluarga
Ø Telecommuting menyebabkan pembagian tanggung jawab rumah dan kantor menjadi bias.
Walaupun
telecommuting merangsang terbentuknya
kantor maya, tetapi tampaknya hanya memiliki peranan kecil saja.
·
Hoteling
Konsep hoteling adalah perusahaan menyediakan fasilitas sentral yang dapat
di pakai bersama-sama oleh pegawai karena kebutuhan akan ruang kantor dan
sarana penunjang kantor lainnya terus meningkat.
Supaya visi dapat tercapai, fasilitas
kantor pusat harus ditangani oleh staf yang sesuai dan mampu menyediakan
teknologi yang diperlukan. Petunjuk pokok untuk mencapai hoteling meliputi :
Ø Rancangan ruangan sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan fungsional
Ø Buat kantor dengan ukuran yang sesuai
Ø Sediakan ruang penyimpanan terpusat
Ø Kurangi jumlah ruangan kantor yang tertutup
Ø Hilangkan peruntukan khusus ruang kantor bagi pegawai.
Manfaat hoteling adalah meningkatkan
efektifitas penggunaan ruangan dan sumber daya serta meningkatkan fokus pada
apa saja yang di perlukan untuk mendukung aktivitas pegawai.
Resikonya termasuk
kehilangan bonus bagi pegawai yang jarang ke kantor, kehilangan perasaan kebersamaan,
dan berpotensi mempunyai dampak negatif terhadap budaya perusahaan.
C.
ORGANISASI MAYA (VIRTUAL
ORGANIZATION)
Keberhasilan
kantor maya telah melahirkan visi baru yang melihat kemungkinan konsep kantor
maya diterapkan di perusahaan secara menyeluruh, membentuk sesuatu yang di
sebut organisasi maya. Dalam organisasi maya, perusahaan dirancang sedemikian
rupa sehingga tidak terikat pada lokasi fisik.
·
Dampak sosial organisasi maya
Walaupun
kantor maya dan organisasi maya telah diidentifikasi sebagai strategi bisnis,
konsep ini mempunyai implikasi terhadap kehidupan sosial.
Industri
yang paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi maya adalah
industri yang memberi menghasilkan produk-produk dalam bentuk informasi, ide,
dan kecerdasan. Hasil- hasil produk tersebut di sebut Three I Economy.
D.
ORGANISASI PELAYANAN INFORMASI
Penggunaan
istilah pelayanan informasi untuk menggambarkan unit perusahaan yang mempunyai
tanggung jawab utama terhadap sumber daya informasi.
·
Sumber daya informasi
Sebagian
besar sumber daya berada di lokasi pelayanan informasidan menjadi tanggung
jawab chief information officer
(CIO). Sumber daya informasi yang berada di lokasi pengguna menjadi tanggung
jawab manajer di area pengguna yang bersangkutan.
·
Ahli informasi
Istilah
ahli informasi di gunakan untu menggambarkan pegawai yang bertanggung jawab
penuh dan berkontribusi dalam menyediakan sumber daya informasi yang di
perlukan perusahaan. Berikut ini adalah profesi-profesi yang mengawali ahli
informasi :
Ø Analisis Sistem, adalah ahli informasi yang bekerja bersama pengguna untuk membangun
sistem baru atau meningkatkan kemampuan sistem yang telah ada. Analisis sistem
memiliki keahlian dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumen tertulis
untuk menerangkan bagaimana komputer akan membantu dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
Ø Adminisator Database,
adalah ahli informasi yang bertanggung jawab terhadap database. Tugas adminisator di bagi menjadi empat area utama yaitu
: perencanaan, implementasi, operasional, dan sekuriti.
Ø Webmaster, bertanggung jawab terhadap isi dan
tampilan dari situs web perusahaan. Webmaster
harus bekerja sama dengan ahli jaringan untuk memastikan bahwa jaingan
komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan dan rekan bisnis selalu terbuka.
Salah satu tugas penting dari Webmaster
adalah menelusuri orang yang berkunjung ke halaman web perusahaan. Statistik
ini dapat memberikan informasi yang penting tentang efektifitas situs web.
Ø Ahli jaringan, bekerja sama dengan analis sistem dan pengguna dalam membangun
jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya informasi yang
tersebar luas. Ahli jaringan mengombinasikan keahlian dari bidang komputer dan
telekomunikasi. Pemeliharaan network
memerluan aplikasi berbasis web, memiliki tingkat kesulitan yang khusus, karena
sebagian besar komunikasi berlangsung di luar perusahaan.
Ø Progamer, menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sitem untuk
mengkode program – program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang
diperlukan oleh pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi analis sitem
dan programer yang menghasilkan posisi analis programer.
Ø Operator, menjalankan peralatan omputre berukuran besar yang biasanya di
tempatkan ruangan khusus untuk fasilitas komputer skala besar dalam lingkungan
perusahaan. Operator mengawasi konsol, mengganti kertas printer, menangani
pengaturan kumpulan tape serta
penyimpanan disket dan melakukan pekerjaan sejenis lainnya.
Para ahli tersebut juga bertanggung jawab untuk
memelihara sistem setelah sistem tersebut diimplementasikan.
·
Struktur organisasi pelayanan
informasi
Ahli
informasi dalam pelayanan informasi dapat dikelompokkan dalam berbagai cara.
Pertama kali unit organisasi dipusatkan di perusahaan, dalam pelaksanaannya
semua sumber daya informasi berada dalam unit tekhnologi informasi. Struktur
organisasi bersifat operasional tersentralisasi. Strukur organisasi ini
digabungkan dalam siklus hidup sistem. Unit – unit operasional, database, administrasi, dan network memberikan kontribusi dalam
mengembangkan serta memelihara sistem.
·
Inovasi sturktur organisasi
Struktur
organisasi perusahaan ada dua, yaitu sentralisasi dan desentralisasi, yang
keduanya terbukti mempunyai kelebihan masing – masimg. Struktur desentralisasi
dapat dicapai dengan memberikan kewenangan terhadap unit sistem informasi
perusahaan untuk membuat keputusan yang bersangkutan dengan infrastruktur
tekhnologi informasi, dan memberikan kewenangan kepada area bisnis untuk
membuat keputusan mengenai strategi penggunaan tekhnologi informasi di areanya
masing – masing. Struktur ini dihadapkan pada beberapa kesulitan karena dua
alasan, yaitu pertama tekhnologi informasi saat ini memegang pernana lebih
penting dalam perusahaan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya; dan yang
kedua, cepatnya perubahan tekhnologi mengharuskan struktur organisasi
memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan informasi dan
keterampilan dibidang informasi baik dari pihak pengguna maupun dari pihak pengembang
sistem.
Dalam
merespon kebutuhan ini teridentifikasi tiga struktur inovatif :
Ø Model Partner. Landasan untuk model partner adalah ide yang mengemukakan
bahwa tekhnologi informasi bekerja dengan area bisnis dalam pengguanaan
tekhnologi infirmasi untuk mencapai inovasi – inovasi bisnis. Struktur tersebut
menggambarkan unit tekhnologi informasi bertanggung jawab dalam inovasi nilai,
perencanaan strategis, pengelolaan infrasturktur, pengelolaan keuangan,
pengelolaan sumber daya manusia, dan ketersediaan pelayanan.
Ø Model Platform. Model ini mengasumsikan bahwa
tekhnologi informasi tidak akan berinisiatif secara aktif untuk memulai inovasi
bisnis, tetapi akan menyediakan jaringan sehingga inovasi dapat dilakuan oleh
area bisnis.
Ø Model Terskala. Beberapa perusahaan, khususnya beroperasi secara berulang – ulang,
perlu secara cepat menyesuaikan tingkat sumber daya informasi mereka untuk
merspon kondisi pasar. Sumber daya harus cepat didapatkan ketika mendapatkan
kesempatan merebut pasar dan harus cepat disimpan ketika kondisi pasar tidak
memungkinkan untuk mempertahankan biaya untuk tetap minimum.
Masing
– masing model inovatif bergabung dengan tiga jaringan komunikasi. Visioning network memungkinkan CIO
bekerja bersama manajemen puncak untuk membuat perencanaan strategi sumber daya
informasi. Jaringan inovasi digunakan oleh CIO untuk berhubungan dengan area –
area bisnis sehingga aplikasi inovatif dapat dikembangkan untuk area tersebut. Sourcing Network dimanfaatkan sebagai interface dengan vendor dengan tujuan untuk mendapatkan sumber daya informasi.
Ketiga
model tersebut menunjukkan bahwa fungsi tekhnologi informasi bukan merupakan
unit yang berdiri sendiri, yang mampu mengakomodasi semua sumber daya informasi
dan memberikan semua sistem informasi pada pengguna. Untuk memperolah fungsinya
tekhnologi informasi memerlukan :
1.
Interface tekhnologi informasi dengan
pengguna dan vendor
2.
Dan tanggung jawab untuk fungsi
– fungsi tertentu dilimpahkan.
E.
END-USER COMPUTING
End-user computing ( EUC )
adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para
pengguna. End-user computing
berkembang karena adanya empat pengaruh utama, yaitu :
Ø Meningkatnya pengetahuan tentang komputer
Ø Masalah penumpukan dalam pelayanan informasi
Ø Penurunan harga perangkat keras
Ø Perangkat lunak prewritten
Para pengguna tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam
pengembangan sistem, tetapi mereka harus turut berpartisipasi dalam
pemngembangan sistem. Dalam banyak kasus, pengguna akan bergabung dengan para
ahli informasi dan bekerja sama mengembangkan sistem. Karena itu, konsep end-user computing tidak berarti bahwa
para ahli informasi tidak dibutuhkan lagi. Sebaliknya, ini berarti bahwa para
ahli akan lebih banyak melasanakan peran konsultasi daripada sebelumnya.
Pengguna sistem informasi perusahaan merupaan sumber
daya informasi penting yang dapat memberikan kontribusi nyata untuk mencapai
tujuan strategis dan mencapai keuntungan kompetitif.
End-user computing memberikan manfaat bagi perusahaan dalam dua cara utama, yaitu :
Ø Menyeimbangkan kemampuan
dan tantangan, pemindahan beban kerja pengembangan
sistem ke area pengguna membuat para ahli dapat lebih berkonsentrasi pada
sistem organisasi yang lebih luas dan lebih kompleks, sehingga dapat bekerja
lebih baik pada area – area tesebut
Ø Mengurangi kesenjangan
komunikasi. Kesulitan komunikasi antara pemakai dan
para ahli informasi telah mengganggu pengembangan sistem sejak awal adanya
penggunaan komputer. Pada saat pengguna mampu mengembangkan aplikasi mereka
sendiri maka tidak ada lagi kesenjangan komunikasi.
Kedua manfaat ini menghasilkan pengembangan sistem yang
lebih baik daripada jika ahli informasi berusaha mengejakan sebagian besar
pekerjaan itu sendiri.
Disamping memberikan manfaat – manfaat, jika end-user computing mengembangkan sistem
mereka sendiri, perusahaan dihadapkan pada sejumlah resiko, yaitu :
Ø Lemahnya penerapan sistem.End-user mungkin menggunakan dan menerapkan aplikasi komputer dengan
beberapa cara yang berlainan, seperti cara manual.
Ø Lemahnya perancangan dan
dokumentasi sistem. Walaupun end-user mungkin mempunyai kemampuan tekhnis yang tinggi, biasanya
tidak mampu menyamai professionalisme dari ahli informasi ketika mereka
merancang sistem. End-user cenderung
mengabaikan pentingnya dokumentasi dalam perancangan sistem, padahal
dokumentasi ini diperlukan untuk memelihara sistem.
Ø Tidak efisien dalam penggunaan
simber daya informasi. Bila tidak ada pengendalian
terpusat terhadap perangkat keras dan perangkat lunak, perusahaan akan
mendapatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya.
Ø Hilangnya integritas data. End-user mungkin kurang
berhati – hati sehingga salah dalam memasukkan data ke dalam database
perusahaan.
Ø Hilangya keamanan. Dengan cara yang serupa, end-user
mungkin tidak melindungi data dan perangkat lunaknya. Hal ini mengakibatkan
perilaku kriminal komputer dapat mengakses sistem dan membahayakan perusahaan
dalam berbagai cara.
Ø Hilangya pengendalian.End-user mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa
menyesuaikan dengan rencana yang dibuat perusahaan untuk penggunaan komputer
yang mendukung operasional perusahaan.
Karena
potensi manfaatnya, perusahaan harus mengembangkan rencana strategis sumber
daya informasi yang memungkinkan end-user
computing untuk tumbuh dan berkembang. Untuk mengatasi resiko yang timbul,
harus diterapkan sistem pengendalian pelayanan informasi pada area pengguna
seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
F.PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN SISTEM
Pengembangan
sistem informasi memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus. Ahli informasi
menerapkan keterampilan dan pengetahuannya secara professional dengan jam kerja
penuh waktu. Pengguna menerapkan keterampilan dan pengetahuannya dalam
menangani sistem informasi hanya sampai tingkat tertentu.
·
Pengetahuan pengembangan sistem
Jenis
pengetahuan yang memungkinan seseorang berkontribusi dalam pengembangan sistem
termasuk diantaranya :
Ø Pemahaman Komputer, adalah kemampuan untuk menggunakan sumber daya komputer untuk
menyelesaikan proses pengolahan – pengolahan data yang dibutuhkan.
Ø Pemahaman Informasi, terdiri dari pemahaman bagaimana menggunakan informasi pada setiap
tahapan dalam proses penyelesaian masalah dimana informasi didapatkan dan
bagaimana informasi dipakai bersama – sama dengan yang lainnya.
Ø Dasar-dasar bisnis, adalah topik-topik yang biasanya di masukan dalam kurikulum utama
sarjana dan pasca sarjana program bisnis.
Ø Teori sistem, menggambarkan bagaimana fenomena sebagai stuktur sistem yang
normatif.
Ø Proses pengembangan
sistem, terdiri dari langkah-langkah yang harus
dilalui dalam membangun sistem informasi.
Ø Pemodelan sistem, terdiri dari berbagai cara untuk mendokumentasikan sistem.
·
Keterampilan pengembangan
sistem.
Keterampilan
pengembangan meliputi komunikasi, kemampuan analitik, kreativitas, dan
kepemimpinan.
Ø Keterampilan komunikasi, melibatkan kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada satu atau
beberapa orang dengan menggunakan ucapan, tulisan atau gambar grafik.
Ø Kemampuan analitik, adalah kemampuan memahami dan mempelajari situasi untuk menentukan
formula yang sesuai dalam merespons atau membuat solusi permasalahan.
Ø Kreativitas, merupakan pengembangan dari seluruh atau sebagian ide dan solusi
baru.
Ø Kepemimpinan, merupakan kemampuan mengarahkan orang lain untu melakukan tugas.
·
Manajemen pengetahuan
Pengembang dan pengguna sistem informasi yaitmerupakan
penyedia sumber daya informasi. Hal ini menjadikan pengetahuan mengenai orang –
orang yang terlibat dalam organisasi perusahaan merupakan sumber daya yang
berharga dan harus dikelola dengan baik. Pengetahuan ini berhubungan dengan
proses perusahaan, tekhnologi, manajemen, dan interaksi dengan elemen
lingkungannya. Perusahaan memulai proyek membangun sistem manajemen pengetahuan
untuk mencapai keuntungan kompetitif.
Sejak awal pengetahuan manajemen, perusahaan dihadapkan
kepada beberapa isu utama sehingga perusahaan berusaha membentuk strategi yang
ditujukan untuk mengatasi masalah tersebut. Isu tersebut di kategorikan dalam
empat kelompok yaitu : manajemen strategis/esekutif,
biaya , manfaat serta resiko, manajemen operasional, dan standar.
Ada beberapa tantangan yang harus di hadapi oleh
perusahaan yang sedang menhembangkan sistem pengeyahuan manajemen, di antaranya
sebagai berikut :
Ø Manajemen
strategik/eksekutif, manajemen senior harus
mengikutsertakan pengetahuan manajemen dalam perencanaan strategik. Pengetahuan
manajemen merupakan sebuah usaha terus menerus dalam iklim organisasi yang
mendorong perlunya berbagai informasi. Pengetahuan manajemen harus manjadi
landasan untuk peningkatan kreativitas dan inovasi dalam perusahaan.
Ø Biaya keuntungan, resiko, biaya pengetahuan manajemen harus di evaluasi dari sisi tingkat
pengembalian yang dapat di ukur terhadap perusahaan agar dapat mempertahankan
kekayaan intelektual perusahaan. Manajemen harus mengidentifikasi tingkat
investasi yang tepa dalam pengetahuan manajemen.
Ø Manajemen operasional, arsitektur sistem pengetahuan manajemen harus sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Ø Standar, standar tekhnis untuk data pengetahuan manajemen harus di tetapkan.
Nortel network melaksanakan proyek pengetahuan manajemennya dengan cara membuat
transmisi dari technology-focus company
pada seseorang/ konsumen/calon konsumen.Proyek meliputi pengembangan dari
sistem newdevelopment product (NDP)yang
memungkinkan Nortel untuk :
1.
Meningkatkan asset pengetahuan NDP.
2.
meningkatkan pengambilan
keputusan NDP.
3.
memfasilitasi pertukaran
pembelajaran dan pengetahuan.
G.
TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Perusahaan
multinasional adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, bangsa,
dan tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan,
kebijakan, dan prosedur tersendiri.
Sistem
informasi global adalah istilah yang di kenal untuk menggambarkan sistem yang
digunakan oleh perusahaan multinasional. Berikut ini adalah beberapa kendala
yang akan di hadapi dan harus di tangani oleh pengembangan sistem informasi
global.
·
Kendala politis, karena infrastruktur
telekomunikasi, termasuk jaringan telepon, biasanya di miliki dan di operasikan
oleh pemerintah bukan oleh perusahaan swasta, hal ini merupakan kendala yang
efektif bagi operasional perusahaan-perusahaan asing.
·
Kendala budaya dan komunikasi,tingkat
interaksi tekhnologi dapat berbeda-beda dalam setiap budaya. Bila perusahaan
memutuskan untuk mendirikan sistem informasi global, maka harus di sertai
kesanggupan untuk mengadaptasikan sistem tersebut terhadap berbagai kebutuhan
masyarakat global yang berbeda-beda.
·
Pembatasan pembelian dan impor perangat keras. Kebijakan ini dapat mempengaruhi kemampuan interoperasional sistem
perangkat keras dan perangkat lunak karena di produksi secara tidak standar.
·
Pembatasan pengolahan data. Kebijakan
nasional suatu Negara mungkin mengharuskan data di proses di dalam negri dari
pada di kirimkan ke luar negri dan di proses di tempat lain.
·
Pembatasan komunikasi data. Pembatasan
komunikasi data yang paling umum adalah pembatasan terhadap arus data lintas –
batas, adalah perpindahan data yang dapat di baca mesin melintasi perbatasan
Negara.
·
Permasalahan tekhnologi. Dengan kualitas
transmisi yang buruk, sirkuit telekomunikasi hanya dapat mengirim data dengan
kecepatan rendah , perangkat lunak juga dapat menjadi masalah.
·
Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan. Sebagian yakin bahwa para manajer dapat menjalankan anak perusahaan
tersebut tanpa bantuan, dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak
perlu.
H. PELETAKAN AHLI INFORMASI DAN PENGGUNA SISTEM DALAM PERSPEKTIF.
Elemen
manusia akan selalu menjadi komponen penting dalam pengembangan penggunaan
sistem informasi. Pengembangan sistem pada awalnya di lakukan semuanya oleh
ahli informasi, tetapi kemudian pengguna memainkan peranan yang semakin
meningkat. Dapat di katakana secara ekstrem pengguna dapat melakukan semua
pekerjaan pengembang sistem.
Bentuk
organisasi perusahaan juga tida selalu bersifat fisik yang mengharskan pekerja
serta pekerjaannya ada di satu lokasi fisik tertentu. Jaringan komunikasi
secara elektronik memungkinkan perusahaan membentuk organisasi maya, di mana
pekerjaan dapat di lakukan di mana saja secara maya.