Friday, July 6, 2012

PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


 A.            ORGANISASI BISNIS
Sistem informasi manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para manajer perusahaan, sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh manajer perusahaan pada tingkat strategis, dan lima sistem (sistem informasi pemasaran, sistem informasi manufaktur, sistem informasi keuangan, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi sumber daya informasi) menunjukan kebutuhan-kebutuhan informasi yang unik dari berbagai area bisnis.
Sistem informasi dihubungkan pada organisasi fisik, yaitu suatu cara di mana sumber daya fisik (manusia, material, mesin dan uang ) di tempatkan pada berbagai area fisik perusahaan. Inovasi teknologi informasi memungkinkan beberapa aktivitas perusahaan di lakukan tanpa kendala fisik. Struktur organisasi dinamakan organisasi maya dan ini diawali dari otomatisasi kantor dan konsep kantor maya.
B.             OTOMATISASI KANTOR (OFFICE AUTOMATION)
Otomatisasi kantor meliputi semua sistem elektronik formal dan nonformal dengan terutama yang berhubungan dengan mengomunikasikan informasi ke  dan dari orang di dalam perusahaan.
Salah satu kelebihan otomatisasi kantor adalah kemampuannya menyediakan media komunikasi yang menghubungkan antara orang di dalam perusahaan dan luar perusahaan. Metode ini menunjukan aplikasi berbasis komputer di hubungkan dengan database yang berisi informasi berasal dalam dan lingkungan perusahaan.
·         Kantor Maya
Konsep kantor maya ini dimulai dari telecommuniting (bekerja di rumah dan tetap berhubungan dengan kantor melalui alat komunikasi elektronik) dan diperbaharui untuk mencapai standar fasilitas kantor yang di namakan hoteling.
Kantor maya mengatasi kendala fisik yang berhubungan dengan tempat kerja, dank arena itu memiliki beberapa keunggulan, di antaranya :
Ø  Pengurangan biaya fasilitas. Perusahaan tidak harus memiliki kapasitas kantor yang besar, karena sebagian besar pegawai bekerja di tempat lain sehingga mengurangi biaya sewa dan perluasan kantor.
Ø  Pengurangan biaya peralatan.Perusahaan tidak perlu menyediakan peralatan kantor bagi tiap pegawai.
Ø  Pengurangan jadwal libur. Bila ada hambatan seperti bencana alam yang membuat pegawai tidak mungkin pergi ke tempat kerja, kegiatan perusahaan dapat terhenti. Namun dengan kantor maya, sebagian besar pekerjaan tetap di lanjutkan.
Ø  Kontribusi sosial. Kantor maya mrmungkinkan perusahaan mempekerjakan pegawai yang tadinya tidak memiliki peluang untuk bekerja. Dengan adanya kantor maya perusahaan dapat menujukan tanggung jawab sosialnya.
Jika perusahaan berkomitmen pada strategi kantor maya, maka perusahaan tersebut harus menyadari bahwa strategi kantor maya dapat memiliki  dampak-dampak negatif, seperti :
Ø  Moral Rendah. Sejumlah faktor dapat menimbulkan rendahnya moral pegawai. Salah satunya adalah tidak adanya timbal balik positif yang biasa didapatkan dari tatap muka dan interaksi antara teman dan atasan.
Ø  Kekhawatiran terhadap resiko keamanan. Keamanan data dan informasi mungkin lebih sulit dikendalikan dalam lingkungan kantor maya.
·         Telecommuting
Istilah telecommuting di gunakan karena kelihatannya istilah ini lebih tepat di gunakan untuk menggambarkan bagaimana pegawai dapat “pulang-pergi” (commute) ke tempat kerja secara electronik.
Kelebihan telecommuting bagi pegawai antara lain adalah :
Ø  Fasilitas ini dapat memberikan fleksibilitas dalam mengatur jadwal pekerjaan mereka, sehingga pekerjaan-pekerjaan pribadi dapat dilakukan juga.
Ø  Kebebasan dalam mengatur jadwal
Ø  Pemberian perhatian lebih besar pada kebutuhan komunikasi para telecommuter dari perusahaan.
Walaupun memiliki sejumlah kelebihan, tetapi telecommuting juga mempunyai beberapa kelemahan-kelemahan, diantaranya :
Ø  Telecommuting dapat membangun ‘rasa tidak memiliki’ terhadap perusahaan.
Ø  Kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau turunnya karier.
Ø  Pegawai dapat memiliki perasaan tidak di butuhkan
Ø  Semakin meningkatnya tekanan dalam keluarga
Ø  Telecommuting menyebabkan pembagian tanggung jawab rumah dan kantor menjadi bias.
   Walaupun telecommuting merangsang terbentuknya kantor maya, tetapi tampaknya hanya memiliki peranan kecil saja.
·    Hoteling
Konsep hoteling adalah perusahaan menyediakan fasilitas sentral yang dapat di pakai bersama-sama oleh pegawai karena kebutuhan akan ruang kantor dan sarana penunjang kantor lainnya terus meningkat.
Supaya visi dapat tercapai, fasilitas kantor pusat harus ditangani oleh staf yang sesuai dan mampu menyediakan teknologi yang diperlukan. Petunjuk pokok untuk mencapai hoteling meliputi :
Ø  Rancangan ruangan sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan fungsional
Ø  Buat kantor dengan ukuran yang sesuai
Ø  Sediakan ruang penyimpanan terpusat
Ø  Kurangi jumlah ruangan kantor yang tertutup
Ø  Hilangkan peruntukan khusus ruang kantor bagi pegawai.
          Manfaat hoteling adalah meningkatkan efektifitas penggunaan ruangan dan sumber daya serta meningkatkan fokus pada apa saja yang di perlukan untuk mendukung aktivitas pegawai.
          Resikonya termasuk kehilangan bonus bagi pegawai yang jarang ke kantor, kehilangan perasaan kebersamaan, dan berpotensi mempunyai dampak negatif terhadap budaya perusahaan.
C.             ORGANISASI MAYA (VIRTUAL ORGANIZATION)
Keberhasilan kantor maya telah melahirkan visi baru yang melihat kemungkinan konsep kantor maya diterapkan di perusahaan secara menyeluruh, membentuk sesuatu yang di sebut organisasi maya. Dalam organisasi maya, perusahaan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terikat pada lokasi fisik.
·         Dampak sosial organisasi maya
Walaupun kantor maya dan organisasi maya telah diidentifikasi sebagai strategi bisnis, konsep ini mempunyai implikasi terhadap kehidupan sosial.
Industri yang paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi maya adalah industri yang memberi menghasilkan produk-produk dalam bentuk informasi, ide, dan kecerdasan. Hasil- hasil produk tersebut di sebut Three I Economy.
D.            ORGANISASI PELAYANAN INFORMASI
Penggunaan istilah pelayanan informasi untuk menggambarkan unit perusahaan yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap sumber daya informasi.
·         Sumber daya informasi
Sebagian besar sumber daya berada di lokasi pelayanan informasidan menjadi tanggung jawab chief information officer (CIO). Sumber daya informasi yang berada di lokasi pengguna menjadi tanggung jawab manajer di area pengguna yang bersangkutan.
·         Ahli informasi
Istilah ahli informasi di gunakan untu menggambarkan pegawai yang bertanggung jawab penuh dan berkontribusi dalam menyediakan sumber daya informasi yang di perlukan perusahaan. Berikut ini adalah profesi-profesi yang mengawali ahli informasi :
Ø  Analisis Sistem, adalah ahli informasi yang bekerja bersama pengguna untuk membangun sistem baru atau meningkatkan kemampuan sistem yang telah ada. Analisis sistem memiliki keahlian dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumen tertulis untuk menerangkan bagaimana komputer akan membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Ø  Adminisator Database, adalah ahli informasi yang bertanggung jawab terhadap database. Tugas adminisator di bagi menjadi empat area utama yaitu : perencanaan, implementasi, operasional, dan sekuriti.
Ø  Webmaster, bertanggung jawab terhadap isi dan tampilan dari situs web perusahaan. Webmaster harus bekerja sama dengan ahli jaringan untuk memastikan bahwa jaingan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan dan rekan bisnis selalu terbuka. Salah satu tugas penting dari Webmaster adalah menelusuri orang yang berkunjung ke halaman web perusahaan. Statistik ini dapat memberikan informasi yang penting tentang efektifitas situs web.
Ø  Ahli jaringan, bekerja sama dengan analis sistem dan pengguna dalam membangun jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya informasi yang tersebar luas. Ahli jaringan mengombinasikan keahlian dari bidang komputer dan telekomunikasi. Pemeliharaan network memerluan aplikasi berbasis web, memiliki tingkat kesulitan yang khusus, karena sebagian besar komunikasi berlangsung di luar perusahaan.
Ø  Progamer, menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sitem untuk mengkode program – program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang diperlukan oleh pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi analis sitem dan programer yang menghasilkan posisi analis programer.
Ø  Operator, menjalankan peralatan omputre berukuran besar yang biasanya di tempatkan ruangan khusus untuk fasilitas komputer skala besar dalam lingkungan perusahaan. Operator mengawasi konsol, mengganti kertas printer, menangani pengaturan kumpulan tape serta penyimpanan disket dan melakukan pekerjaan sejenis lainnya.
Para ahli tersebut juga bertanggung jawab untuk memelihara sistem setelah sistem tersebut diimplementasikan.
·         Struktur organisasi pelayanan informasi
Ahli informasi dalam pelayanan informasi dapat dikelompokkan dalam berbagai cara. Pertama kali unit organisasi dipusatkan di perusahaan, dalam pelaksanaannya semua sumber daya informasi berada dalam unit tekhnologi informasi. Struktur organisasi bersifat operasional tersentralisasi. Strukur organisasi ini digabungkan dalam siklus hidup sistem. Unit – unit operasional, database, administrasi, dan network memberikan kontribusi dalam mengembangkan serta memelihara sistem. 
·         Inovasi sturktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan ada dua, yaitu sentralisasi dan desentralisasi, yang keduanya terbukti mempunyai kelebihan masing – masimg. Struktur desentralisasi dapat dicapai dengan memberikan kewenangan terhadap unit sistem informasi perusahaan untuk membuat keputusan yang bersangkutan dengan infrastruktur tekhnologi informasi, dan memberikan kewenangan kepada area bisnis untuk membuat keputusan mengenai strategi penggunaan tekhnologi informasi di areanya masing – masing. Struktur ini dihadapkan pada beberapa kesulitan karena dua alasan, yaitu pertama tekhnologi informasi saat ini memegang pernana lebih penting dalam perusahaan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya; dan yang kedua, cepatnya perubahan tekhnologi mengharuskan struktur organisasi memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan informasi dan keterampilan dibidang informasi baik dari pihak pengguna maupun dari pihak pengembang sistem.
Dalam merespon kebutuhan ini teridentifikasi tiga struktur inovatif :
Ø Model Partner. Landasan untuk model partner adalah ide yang mengemukakan bahwa tekhnologi informasi bekerja dengan area bisnis dalam pengguanaan tekhnologi infirmasi untuk mencapai inovasi – inovasi bisnis. Struktur tersebut menggambarkan unit tekhnologi informasi bertanggung jawab dalam inovasi nilai, perencanaan strategis, pengelolaan infrasturktur, pengelolaan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, dan ketersediaan pelayanan.
Ø Model Platform. Model ini mengasumsikan bahwa tekhnologi informasi tidak akan berinisiatif secara aktif untuk memulai inovasi bisnis, tetapi akan menyediakan jaringan sehingga inovasi dapat dilakuan oleh area bisnis.
Ø Model Terskala. Beberapa perusahaan, khususnya beroperasi secara berulang – ulang, perlu secara cepat menyesuaikan tingkat sumber daya informasi mereka untuk merspon kondisi pasar. Sumber daya harus cepat didapatkan ketika mendapatkan kesempatan merebut pasar dan harus cepat disimpan ketika kondisi pasar tidak memungkinkan untuk mempertahankan biaya untuk tetap minimum.
Masing – masing model inovatif bergabung dengan tiga jaringan komunikasi. Visioning network memungkinkan CIO bekerja bersama manajemen puncak untuk membuat perencanaan strategi sumber daya informasi. Jaringan inovasi digunakan oleh CIO untuk berhubungan dengan area – area bisnis sehingga aplikasi inovatif dapat dikembangkan untuk area tersebut. Sourcing Network dimanfaatkan sebagai interface dengan vendor dengan tujuan untuk mendapatkan sumber daya informasi.
Ketiga model tersebut menunjukkan bahwa fungsi tekhnologi informasi bukan merupakan unit yang berdiri sendiri, yang mampu mengakomodasi semua sumber daya informasi dan memberikan semua sistem informasi pada pengguna. Untuk memperolah fungsinya tekhnologi informasi memerlukan :
1.      Interface tekhnologi informasi dengan pengguna dan vendor
2.      Dan tanggung jawab untuk fungsi – fungsi tertentu dilimpahkan.
E.                  END-USER COMPUTING
End-user computing ( EUC ) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pengguna. End-user computing berkembang karena adanya empat pengaruh utama, yaitu :
Ø Meningkatnya pengetahuan tentang komputer
Ø Masalah penumpukan dalam pelayanan informasi
Ø Penurunan harga perangkat keras
Ø Perangkat lunak prewritten
Para pengguna tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam pengembangan sistem, tetapi mereka harus turut berpartisipasi dalam pemngembangan sistem. Dalam banyak kasus, pengguna akan bergabung dengan para ahli informasi dan bekerja sama mengembangkan sistem. Karena itu, konsep end-user computing tidak berarti bahwa para ahli informasi tidak dibutuhkan lagi. Sebaliknya, ini berarti bahwa para ahli akan lebih banyak melasanakan peran konsultasi daripada sebelumnya.
Pengguna sistem informasi perusahaan merupaan sumber daya informasi penting yang dapat memberikan kontribusi nyata untuk mencapai tujuan strategis dan mencapai keuntungan kompetitif.
End-user computing memberikan manfaat bagi perusahaan dalam dua cara utama, yaitu :
Ø Menyeimbangkan kemampuan dan tantangan, pemindahan beban kerja pengembangan sistem ke area pengguna membuat para ahli dapat lebih berkonsentrasi pada sistem organisasi yang lebih luas dan lebih kompleks, sehingga dapat bekerja lebih baik pada area – area tesebut
Ø Mengurangi kesenjangan komunikasi. Kesulitan komunikasi antara pemakai dan para ahli informasi telah mengganggu pengembangan sistem sejak awal adanya penggunaan komputer. Pada saat pengguna mampu mengembangkan aplikasi mereka sendiri maka tidak ada lagi kesenjangan komunikasi.
Kedua manfaat ini menghasilkan pengembangan sistem yang lebih baik daripada jika ahli informasi berusaha mengejakan sebagian besar pekerjaan itu sendiri.
Disamping memberikan manfaat – manfaat, jika end-user computing mengembangkan sistem mereka sendiri, perusahaan dihadapkan pada sejumlah resiko, yaitu :
Ø  Lemahnya penerapan sistem.End-user mungkin menggunakan dan menerapkan aplikasi komputer dengan beberapa cara yang berlainan, seperti cara manual.
Ø  Lemahnya perancangan dan dokumentasi sistem. Walaupun end-user mungkin mempunyai kemampuan tekhnis yang tinggi, biasanya tidak mampu menyamai professionalisme dari ahli informasi ketika mereka merancang sistem. End-user cenderung mengabaikan pentingnya dokumentasi dalam perancangan sistem, padahal dokumentasi ini diperlukan untuk memelihara sistem.
Ø  Tidak efisien dalam penggunaan simber daya informasi. Bila tidak ada pengendalian terpusat terhadap perangkat keras dan perangkat lunak, perusahaan akan mendapatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Ø  Hilangnya integritas data. End-user mungkin kurang berhati – hati sehingga salah dalam memasukkan data ke dalam database perusahaan.
Ø  Hilangya keamanan. Dengan cara yang serupa, end-user mungkin tidak melindungi data dan perangkat lunaknya. Hal ini mengakibatkan perilaku kriminal komputer dapat mengakses sistem dan membahayakan perusahaan dalam berbagai cara.
Ø  Hilangya pengendalian.End-user mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menyesuaikan dengan rencana yang dibuat perusahaan untuk penggunaan komputer yang mendukung operasional perusahaan.
Karena potensi manfaatnya, perusahaan harus mengembangkan rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan end-user computing untuk tumbuh dan berkembang. Untuk mengatasi resiko yang timbul, harus diterapkan sistem pengendalian pelayanan informasi pada area pengguna seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
F.PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN SISTEM
Pengembangan sistem informasi memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus. Ahli informasi menerapkan keterampilan dan pengetahuannya secara professional dengan jam kerja penuh waktu. Pengguna menerapkan keterampilan dan pengetahuannya dalam menangani sistem informasi hanya sampai tingkat tertentu. 
·         Pengetahuan pengembangan sistem
Jenis pengetahuan yang memungkinan seseorang berkontribusi dalam pengembangan sistem termasuk diantaranya :
Ø  Pemahaman Komputer, adalah kemampuan untuk menggunakan sumber daya komputer untuk menyelesaikan proses pengolahan – pengolahan data yang dibutuhkan.
Ø  Pemahaman Informasi, terdiri dari pemahaman bagaimana menggunakan informasi pada setiap tahapan dalam proses penyelesaian masalah dimana informasi didapatkan dan bagaimana informasi dipakai bersama – sama dengan yang lainnya.
Ø  Dasar-dasar bisnis, adalah topik-topik yang biasanya di masukan dalam kurikulum utama sarjana dan pasca sarjana program bisnis.
Ø  Teori sistem, menggambarkan bagaimana fenomena sebagai stuktur sistem yang normatif.
Ø  Proses pengembangan sistem, terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui dalam membangun sistem informasi.
Ø  Pemodelan sistem, terdiri dari berbagai cara untuk mendokumentasikan sistem.
·         Keterampilan pengembangan sistem.
Keterampilan pengembangan meliputi komunikasi, kemampuan analitik, kreativitas, dan kepemimpinan.
Ø  Keterampilan komunikasi, melibatkan kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada satu atau beberapa orang dengan menggunakan ucapan, tulisan atau gambar grafik.
Ø  Kemampuan analitik, adalah kemampuan memahami dan mempelajari situasi untuk menentukan formula yang sesuai dalam merespons atau membuat solusi permasalahan.
Ø  Kreativitas, merupakan pengembangan dari seluruh atau sebagian ide dan solusi baru.
Ø  Kepemimpinan, merupakan kemampuan mengarahkan orang lain untu melakukan tugas.
·         Manajemen pengetahuan
Pengembang dan pengguna sistem informasi yaitmerupakan penyedia sumber daya informasi. Hal ini menjadikan pengetahuan mengenai orang – orang yang terlibat dalam organisasi perusahaan merupakan sumber daya yang berharga dan harus dikelola dengan baik. Pengetahuan ini berhubungan dengan proses perusahaan, tekhnologi, manajemen, dan interaksi dengan elemen lingkungannya. Perusahaan memulai proyek membangun sistem manajemen pengetahuan untuk mencapai keuntungan kompetitif.
Sejak awal pengetahuan manajemen, perusahaan dihadapkan kepada beberapa isu utama sehingga perusahaan berusaha membentuk strategi yang ditujukan untuk mengatasi masalah tersebut. Isu tersebut di kategorikan dalam empat kelompok  yaitu : manajemen strategis/esekutif, biaya , manfaat serta resiko, manajemen operasional, dan standar.
Ada beberapa tantangan yang harus di hadapi oleh perusahaan yang sedang menhembangkan sistem pengeyahuan manajemen, di antaranya sebagai berikut :
Ø Manajemen strategik/eksekutif, manajemen senior harus mengikutsertakan pengetahuan manajemen dalam perencanaan strategik. Pengetahuan manajemen merupakan sebuah usaha terus menerus dalam iklim organisasi yang mendorong perlunya berbagai informasi. Pengetahuan manajemen harus manjadi landasan untuk peningkatan kreativitas dan inovasi dalam perusahaan.
Ø Biaya keuntungan, resiko, biaya pengetahuan manajemen harus di evaluasi dari sisi tingkat pengembalian yang dapat di ukur terhadap perusahaan agar dapat mempertahankan kekayaan intelektual perusahaan. Manajemen harus mengidentifikasi tingkat investasi yang tepa dalam pengetahuan manajemen.
Ø Manajemen operasional, arsitektur sistem pengetahuan manajemen harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Ø Standar, standar tekhnis untuk data pengetahuan manajemen harus di tetapkan.
Nortel network melaksanakan proyek pengetahuan manajemennya dengan cara membuat transmisi dari technology-focus company pada seseorang/ konsumen/calon konsumen.Proyek meliputi pengembangan dari sistem newdevelopment product (NDP)yang memungkinkan Nortel untuk :
1.       Meningkatkan asset pengetahuan NDP.
2.      meningkatkan pengambilan keputusan NDP.
3.      memfasilitasi pertukaran pembelajaran dan pengetahuan.
   G.                 TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, bangsa, dan tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan, dan prosedur tersendiri.
Sistem informasi global adalah istilah yang di kenal untuk menggambarkan sistem yang digunakan oleh perusahaan multinasional. Berikut ini adalah beberapa kendala yang akan di hadapi dan harus di tangani oleh pengembangan sistem informasi global.
·         Kendala politis, karena infrastruktur telekomunikasi, termasuk jaringan telepon, biasanya di miliki dan di operasikan oleh pemerintah bukan oleh perusahaan swasta, hal ini merupakan kendala yang efektif bagi operasional perusahaan-perusahaan asing.
·         Kendala budaya dan komunikasi,tingkat interaksi tekhnologi dapat berbeda-beda dalam setiap budaya. Bila perusahaan memutuskan untuk mendirikan sistem informasi global, maka harus di sertai kesanggupan untuk mengadaptasikan sistem tersebut terhadap berbagai kebutuhan masyarakat global yang berbeda-beda.
·         Pembatasan pembelian dan impor perangat keras. Kebijakan ini dapat mempengaruhi kemampuan interoperasional sistem perangkat keras dan perangkat lunak karena di produksi secara tidak standar.
·         Pembatasan pengolahan data. Kebijakan nasional suatu Negara mungkin mengharuskan data di proses di dalam negri dari pada di kirimkan ke luar negri dan di proses di tempat lain.
·         Pembatasan komunikasi data. Pembatasan komunikasi data yang paling umum adalah pembatasan terhadap arus data lintas – batas, adalah perpindahan data yang dapat di baca mesin melintasi perbatasan Negara.
·         Permasalahan tekhnologi. Dengan kualitas transmisi yang buruk, sirkuit telekomunikasi hanya dapat mengirim data dengan kecepatan rendah , perangkat lunak juga dapat menjadi masalah.
·         Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan. Sebagian yakin bahwa para manajer dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa bantuan, dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu.
H.          PELETAKAN AHLI INFORMASI DAN PENGGUNA SISTEM DALAM PERSPEKTIF.
Elemen manusia akan selalu menjadi komponen penting dalam pengembangan penggunaan sistem informasi. Pengembangan sistem pada awalnya di lakukan semuanya oleh ahli informasi, tetapi kemudian pengguna memainkan peranan yang semakin meningkat. Dapat di katakana secara ekstrem pengguna dapat melakukan semua pekerjaan pengembang sistem.
Bentuk organisasi perusahaan juga tida selalu bersifat fisik yang mengharskan pekerja serta pekerjaannya ada di satu lokasi fisik tertentu. Jaringan komunikasi secara elektronik memungkinkan perusahaan membentuk organisasi maya, di mana pekerjaan dapat di lakukan di mana saja secara maya.